Sabtu, 19 November 2011

PERANAN BIO-INFORMATIKA TERHADAP EFEKTIVITAS PROMOTER β-ACITIN PADA IKAN



Kenapa BIO-INFORMATIKA dikaitkan dengan EFEKTIVITAS PROMOTER
??????????

           BIO-INFORMATIKA merupakan ilmu terapan yang lahir dari perkembangan teknologi informasi dibidang molekular. Pembahasan dibidang bioinformatika tidak terlepas dari perkembangan biologi molekular modern, salah satunya peningkatan pemahaman manusia dalam bidang genomic yang terdapat dalam molekul DNA.  Sedangkan EFEKTIVITAS PROMOTER merupakan salah satu factor penentu dalam TEKNOLOGI TRANSGENESIS.  TEKNOLOGI TRANSGENESIS merupakan  suatu proses mengintroduksi DNA asing ke hewan dengan tujuan untuk manipulasi struktur genetikanya.

         Jadi kaitan antara BIO-NFORMATIKA  dengan  EFEKTIVITAS PROMOTER  sama - sama untuk melakukan analisis serta  memanipulasi DNA dan GENETIKA  suatu organisme…


EFEKTIVITAS PROMOTER β-ACITIN PADA IKAN MEDEKA (Oryzias latipes) DENGAN PENANDA GEN hrGFP (HUMANIZED Renilla reniformis GREEN FLUORESCENT PROTEIN) PADA IKAN LELE (Clarias gariepinus) KETURUNAN FO

         Dalam proses ini bio-informasi yang didapatkan dalam efektivitas promoter  ini dapat di lihat di  EFEKTIVITAS PROMOTER β-ACITIN PADA IKAN ..

        Bertujuan untuk mengetahui kefektifan promoter β-actin ikan medeka dengan penanda gen hrGFT pada ikan lele generasi FO dan tingkat keberhasilan mikroinjeksi ikan lele transgentik FO yang di suntik pada fase telur satu sel dan dua sel..

       Didalam melakukan percobaan tersebut di lakukan selama 3 bulan yang menggunakan bahan-bahan antara lain ovaprime,larutan fisiologis(NaCl) , minyak mineral , induk lele..

Dari bacaan di atas dapat disimpulkan ;
       Promoter β-actin ikan medaka efektif pada ikan lele clarias gariepinus yang dapat metransfer gen dengan metode transgenetik dengan mikroinjeksi yang dapat merubah konsentrasi DNA . serta dalam metode ini juga dapat meningkatkan laju pertumbuhan serta meningkatkan daya tahan terhadap penyakit. interaksi gen yang dilakukan embrio fase 1 sel lebih baik dibandingkan dengan fase sel 2. karena nilai derajat penetasan telur , persentase dari jumlah telur juga dapat mengekspresikan hrGFP juga lebih tinggipada telur yang disuntik pada fase 1 sebab dalam pembelahan sel semua sel turunanya akan membawa gen tersebut.



sumber : http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/3208199207.pdf   ( di akses jam 23:00,, tanggal 19-11-2011)