Sabtu, 12 Mei 2012

ANCO


                                                                               ANCO

Pengertian Lift Net
Jaring Angkat adalah jaring yang biasanya berbentuk empat persegi panjang, dibentangkan di dalam air secara horizontal. dengan menggunakan bambu, kayu, atau besi sebagai rangkanya. pemasangan jaring angkat ini dapat di lapisan tengah, dasar atau permukaan perairan. Ikan-ikan yang berada atau berkumpul diatas jaring baik sebagai akibat daya tarik cahaya lampu atau terbawa arus, akan tertangkap dengan mengangkat jaring tersebut.
JARING ANGKAT ( LIFT NETS ) ANCO TETAP
Menurut Sudirman dan Achmar, 2004  ;;;;;
1.   Definisi dan Klasifikasi
Anco tetap merupakan alat tangkap yang termasuk ke dalam kelompok jaring angkat (lift nets), yaitu jaring yang di naik-turunkan secara vertikal dalam mengoperasikannya. Anco tetap merupakan alat yang mempunyai bentuk sederhana, alat ini biasanya disebut tangkul pantai, dikarenakan letaknya yang berada di daerah pantai. (Sudirman dan Achmar, 2004)
Jenis alat penangkapan ikan ini sesuai dengan standar internasional untuk penggolongan statistik alat penangkapan ikan atau International Standard Statistical Classification on Fishing Gear (ISSCFG). Alat ini dalam bahasa Inggris disebut Scoop net atau Scoop basket. (Sudirman dan Achmar, 2004)
Alat tangkap lain yang termasuk kedalam kelompok jaring angkat (lift nets) adalah : bagan tetap, ganrong, bagan, bagan rakit, kelong betawi, kelong katak, kelong gilis, pecak dan serok. (Sudirman dan Achmar, 2004)

2.   Alat Penangkapan Ikan
Anco tetap merupakan alat yang komponen utamanya adalah jaring, selain dari jaring alat ini terdiri atas dua belah bambu sebagai pembuka jaring, tangkai panjang, tali untuk pengangkatan dan potongan bambu yang di susun berjejer sebagai tempat nelayan untuk menaik-turunkan jaring. Anco kadang disebut cross net (cross-lift-nets) atau kruis net (bahasa Belanda) karena dalam hal terbukanya jaring menggunakan dua buah belahan bambu yang kedua ujungnya dihaluskan (diruncingkan) kemudian dipasang bersilangan satu sama lain dengan sudut 90 . Parameter utama dari anco adalah lebar bidang jaring penangkapan.
Yang selanjutnya pada ujung-ujungnya diikatkan pada jaring tersebut. Jaring berbentuk bujur sangkar yang besar kecilnya ukuran tergantung dari kebutuhan. Bahan jaring umumnya dibuat dari benang katun, dengan besar mata 1 cm untuk bagian yang di tengah dan 1,5 cm untuk yang di pinggir. Pada waktu penangkapan pada anco ini masih dilengkapi tangkai panjang 3 m, jumlahnya 1-2 buah tergantung besar-kecilnya anco yang digunakan. Disamping itu juga tali untuk pengangkatan. (Sudirman dan Achmar, 2004)

3.   Kelengkapan Alat dalam Unit Penangkapan
       3.1   Kapal
Anco tetap tidak menggunakan perahu dalam pengoperasiannya karena alat ini dipasang tetap di tepi perairan. Ukuran anco tetap ini umumnya 3 x 3 m, namun pada umumnya tergantung pada kebutuhan.
3.2    Nelayan
Jumlah nelayan yang mengoperasikan bisa hanya 1 orang karena alat ini sederhana, tapi bisa juga lebih dari 1 orang tergantung keinginan.
3.3    Alat Bantu
Menggunakan alat bantu lampu untuk mengumpulkan ikan. Posisi lampu terletak di tengah anco.
3.4   Umpan
Dalam pengoperasian anco tidak diperlukan umpan. (Sudirman dan Achmar, 2004)

4.   Metode Pengoperasian Alat
Cara pengopersian alat ini tidak terlalu sulit, karena nelayan hanya menurunkan jaring dan ketika dirasa ikan yang berkumpul di jaring telah cukup banyak, maka nelayan akan menarik jaring anco tetap ini. Lebih jelasnya setelah ditenggelamkan pada kedalaman tertentu ikan akan berkumpul di jaring setelah tertarik umpan yang berada dalam jaring yang dipasang horizontal.


Kemudian jaring diangkat atau ditarik ke permukaan air secara mekanis dari bangunan yang dibuat dari bambu. Ikan yang berada di atas jaring akan terperangkap bila jaring diangkat terus dan air tersaring. (Sudirman dan Achmar, 2004)

5.   Daerah Pengoperasian
Anco tetap diopersikan didaerah pantai dan daerah perairan dangkal. Karena dioperasikan secara menetap dan terletak di tepi pantai maka alat ini tidak dapat dioperasikan di perairan berarus deras. (Sudirman dan Achmar, 2004)

6.   Hasil Tangkapan
Sebenarnya hasil tangkapan dari anco tetap ini adalah semua jenis ikan yang berada di daerah operasi penangkapan, hal ini dikarenakan alat ini tidak mempunyai selektifitas yang bagus terhadap ikan tangkapan, bahkan ikan yang masih kecil pun dapat tertangkap. Namun hasil tangkapan yang biasa didapat dari anco tetap ini adalah : Ikan-ikan pantai, Ikan Tembang, Ikan Teri (Stelophorus indicus), Cumi-cumi, lemuru, Ikan Belanak (Varamugil speigleri), Udang (mis: udang rebon). (Sudirman dan Achmar, 2004)



JARING ANGKAT (LIFT NETS)
Anco Tetap (Stationary Lever Nets)
Menurut Subani dan Barus 1989 ;;;;
1. Definisi dan Klasifikasi
   Anco tetap (stationary lever nets) adalah jaring angkat yang dipasang menetap di perairan, berbentuk empat persegi panjang, terdiri dari jaring yang keempat ujungnya diikat pada dua bambu yang dibelah dan kedua ujungnya dihaluskan (diruncingkan) kemudian dipasang bersilangan satu sama lain dengan sudut 90 derajat. Berdasarkan cara pengoperasiannya, anco tetap diklasifikasikan ke dalam kelompok jaring angkat (lift nets) (Subani dan Barus 1989).

2. Konstruksi Alat Penangkap Ikan
   Dalam hal terbukanya jaring, anco tetap menggunakan dua buah belahan bambu yang kedua ujungnya dihaluskan (diruncingkan) kemudian dipasang bersilangan satu sama lain dengan sudut 90 derajat yang selanjutnya pada ujung-ujungnya dikaitkan pada jaring. Jaring berbentuk bujur sangkar, umumnya berukuran 3 x 3 m. Bahan jaring umumnya dibuat dari benang katun, dengan besar mata jaring ± 1 cm untuk bagian yang tengah dan 1,5 cm untuk yang dipinggir. Pada waktu pengoperasian, anco tetap dilengkapi tali untuk pengangkatan dan tangkai panjang ± 3 m, jumlahnya 1-2 buah tergantung besar kecilnya anco yang digunakan (Subani dan Barus 1989).
Parameter utama pada anco tetap adalah ukuran jaring anco tetap.

3. Kelengkapan dalam Unit Penangkapan Ikan
3.1 Kapal
     Kapal atau perahu yang digunakan berfungsi sebagai alat transportasimembawa hasil tangkapan ke daratan.
3.2 Nelayan
    Untuk mengoperasikan anco tetap, dipeerlukan 2-3 orang nelayan yang bertugas menurunkan dan mengangkat jaring.
3.3 Alat Bantu
     Pengoperasiannya, anco tetap menggunakan menggunakan tali dan tangkai panjang untuk pengangkatan jaring (Subani dan Barus 1989).

4. Metode Pengoperasian Alat
   Anco tetap dioperasikan dengan cara jaring diturunkan ke arah dasar perairan pantai, muara sungai dan teluk-teluk yang relatif dangkal dengan muka jaring menghadap ke dalam perairan. Setelah ikan terkumpul, lalu secara perlahan jaring diputar atau dibalik dan diangkat ke arah permukaan hingga kumpulan ikan berada di dalam jaring. Kemudian hasil tangkapan diangkat dari jaring (Subani dan Barus 1989).

5. Daerah Pengoperasian
   Pada umumnya daerah pengoperasian alat tangkap anco tetap adalah di tepi pantai muara sungai dan teluk-teluk yang relatif dangkal. Anco tetap hampir terdapat di seluruh daerah perikanan baik darat maupun laut, contohnya: di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Utara (Subani dan Barus 1989).

6. Hasil Tangkapan
    Hasil tangkapan anco tetap terutama jenis-jenis ikan pantai seperti tembang (Clupea sp), teri (Stolephorus sp), japuh (Dussumiera sp), selar (Charanx sp), pepetek (Leiognathus sp), kerot-kerot (Therapon sp), cumi-cumi (Loligo sp), sotong (Sepia sp), layur (Trichiurus sp), kembung (Rastrelliger sp) dan udang (udang penaeid) (Subani dan Barus 1989).

Daftar Pustaka
Subani W dan HR Barus. 1989. Alat Penangkapan Ikan dan Udang Laut di Indonesia. Jurnal Penelitian Perikanan Laut. No. 50. Jakarta: Balai Penelitian Perikanan Laut Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian.


JARING ANGKAT (LIFT NETS)
A.DESKRIPSI ALAT
Jaring angkat adalah suatu alat penangkapan yang pengoprasiannya di lakukandengan menurunkan dan mengangkatnya secara vertical,alat ini terbuat dari nilon yangmenyerupai kelambu, ukuran mata jaringnya relative kecil yaitu 0,5cm. Bentuk alat inimenyerupai kotak, dalam pengoprasiannya sering menggunakan alat bantu lampu atauumpan sebagai daya tarik ikan, ada berbagai jaring angkat seperti :
Jaring Angkat Anco (Portable lift nets)
jaring Angkat Anco (Portable lift nets) adalah jaring angkat yang dipasangmenetap di perairan, berbentuk empat persegi panjang, terdiri dari jaring yang keempatujungnya diikat pada dua bambu yang dibelah dan kedua ujungnya dihaluskan(diruncingkan) kemudian dipasang bersilangan satu sama lain dengan sudut 90 derajat.Berdasarkan cara pengoperasiannya, anco tetap diklasifikasikan ke dalam kelompok jaringangkat (lift nets) (Subani dan Barus 1989).Anco atau portable lif nets termasuk alat tangkap yang sangat sederhana,terbuatdari bambu sebagai alat untuk menaik dan merunkuan jaring,mata jarring anco relativelebih kecil karena tujuan penangkapan ikan adalah ikan- ikan kecil seperti ikan petek, lebar  jarring anco sangat bervariasi dari 1 m dan ada pula yang sampai 5 m.Alat ini bila dioprasikan harus dengan bantuan lampu atau umpan untuk menarik ikan (Subani dan Barus1989).
Cara pengoperasian Jaring Angkat Anco (Portable lift nets)
Tahapan-tahapan metode pengoperasian Jaring Angkat Anco (Portable liftnets) adalah sebagai berikut (Subani dan Barus 1989).
(a)Anco tetap dioperasikan dengan cara jaring diturunkan ke arah dasar perairan pantai, muara sungai dan teluk-teluk yang relatif dangkal dengan muka jaringmenghadap ke dalam perairan.
(b)Setelah ikan terkumpul, lalu secara perlahan jaring diputar atau dibalik dandiangkat ke arah permukaan hingga kumpulan ikan berada di dalam jaring.
(c) Kemudian hasil tangkapan diangkat dari jarring.
KESIMPULAN
Jadi, Dalam tata cara pengoperasian dari semua jenis alat tangkap jaring angkattersebut bahwa pada keseluruhan pengoperasian alat penangkapan ikan jaring angkatdilakukan dengan cara dibenamkan pada kolom perairan saat pemeriksaan(setting) dan diangkat ke permukaan saat hauling. Pengoperasiannya dapat menggunakan alat bantu  pengumpul ikan berupa lampu. Jaring angkat Anco dan jaring angkat tancapdioperasikan di daerah pantai sedangkan jaring angkat lainnya dioperasikan di perairanyang lebih jauh dari pantai

Macam macam Jaring angkat (lift nets)
1). Jaring angkat (lift nets) terdiri dari :
(1). Anco (portable lift nets);
(2). Jaring angkat berperahu (boat operated lift nets) ;
(3). Bagan tancap (shore operated stationery left nets)
2). Jaring angkat berperahu (boat operated lift nets) terdiri dari :
(1). Bagan berperahu ;
(2). Bouke-ami.


Rabu, 25 April 2012

materi DDTHP

materi DDTHP
download materi DDTHP

pak slamet new... download sekarang


contoh soal DDTHP tahun lalu
1   soal bu thea

2. pak slamet

ini hanya contoh tahun lalu

selamat belajar kawan .......

Rabu, 14 Maret 2012

Materi HISTOLOGI

ni materi2 histo minggu yg di ajar kemarin

1. jaringan klik Download Jaringan
2, Skin Klik Download Skin
3.Gills ( insang ) klik Download Gills

SEMANGAT BELAJAR KAWAN

Rabu, 04 Januari 2012

AQUACULTURE BIOINFORMATIC (TUGAS UAS TI)

MOLECULAR DETERMINATION OF A GREEN ALGAE
 ISOLATE TO DETECTING
1-Deoxy-D-Xylulose-5-phosphate Synthase (DXS)
GENE IN IMPROVEMENT OF CAROTENOID PRODUCTION
Jurnal dari molecular determination of a green algae isolate to detecting 1-deoxy-d-xylulose-5-phosphate synthase (dxs) gene in improvement of carotenoid production ( penentuan molekul dari ganggang hijau mengisolasi untuk mendeteksi 1-deoksi-D-xylulose-5-fosfat sintase (dxs) gen dalam peningkatan produksi karotenoid ) dapat di lihat klik disini

Apa itu Karotenoit ?
Karotenoid menggunakan teknologi rekayasa genetik dan rekayasa metabolit terhadap isolat alga hijau lebih lanjut memperlihatkan ketidaksesuaian hasil dengan penamaan yang ada.Determinasi spesies secara molekuler menjadi penting dilakukan untuk menentukan spesies isolat dan jalur biosintesis karotenoid yang digunakan.

Fungsi Karotenoit ?
            Fungsi biologis karotenoit  beragam dan tindakan seperti :  warna spesies tertentu, perlindungan foto, dan pemanenan cahaya, dan berfungsi sebagai prekursor hormon yang banyak.

Kegunaan karotenoid dalam isolat alga ?
Karotenoid  bias di gunakan untuk aditif makanan atau sebagai suplemen makanan dalam budidaya ikan. ganggang tersebut telah berhasil diisolasi, dimurnikan dan dimasukkan ke dalam budaya axenic. lokal isolat alga tersebut  juga akan mengikuti jalur non-MVA untuk biosintesis karotenoid. Oleh karena itu mencoba untuk memecahkan masalah ini melalui deteksi gen DXS, menggunakan pendekatan molekuler.

Pentingnya  Molekul RNA sebagai Indikator
         Di dalam Molekul RNA yang berharga sebagai indikator untuk identifikasi spesies karena rRNA adalah elemen penting dalam sintesis protein. Oleh karena itu, hadir rRNA dalam semua organisme hidup. Gen-gen rRNA mengandung urutan yang sangat dilestarikan dan daerah variabel. Fungsi lestari molekul-molekul ini telah berubah sangat sedikit selama evolusi. Jadi, rRNA bahkan dari taksonomi organisme yang paling jauh, yang berbagi hampir tidak ada homologi urutan DNA, akan memiliki urutan rRNA kesamaan, dan, karenanya, keterkaitan dapat dinilai. RNA ribosomal mungkin unik diantara makromolekul dalam hal ini. Beberapa segmen rRNA berevolusi mor cepat dari yang lain dan variasi urutan terjadi antara organisme terkait erat memungkinkan perbandingan yang akan dibuat di tingkat spesies. Filogenetik garis keturunan dapat disimpulkan dari urutan rRNA.karakterisasi 23SrRNA tersebut menunjukkan bahwa alga mengisolasi memiliki kemiripan dengan Cyanobacteria. Kesamaan terdekat dicapai oleh cyanobacterium sp. analisis fragmen putatif gen pengkodean sebuah wilayah sangat kekal di DXS dalam berbagai spesies juga dikonfirmasi hasilnya. Tingkat tinggi kesamaan itu menunjukkan antara gen DXS dari ganggang hijau mengisolasi dan Synechocystis.