Minggu, 30 Oktober 2011

PEMBENIHAN GURAMI

PEMBENIHAN
IKAN GURAMI
(Osphronemous gouramy)

Ikan gurami adalah salah satu komoditas yang banyak dikembangkan oleh para petani hal ini dikarenakan permintaan pasar cukup tinggi, pemeliharaan mudah serta harga yang relatif stabil. 
Klasifikasi :
Filum        : Chordata
Kelas         : Actinopterygii
Ordo        : Perciformes
Subordo   : Belontiidae
Famili       : Osphronemidae
Genus       : Osphronemus
Spesies     : Osphronemus gouramy, Lac
CIRI – CIRI INDUK GURAMI MATANG GONAD
Ciri induk jantan :
*     Adanya benjolan di kepala bagian atas, rahang bawah tebal
        & tidak ada bintik hitam pada kelopak sirip dada.
*     Warna tubuhnya memerah berbintik hitam terang dengan
perut membentuk sudut tumpul.
*     Pada alat kelamin induk jantan akan mengeluarkan sperma
  berwarna putih bila distriping.
*     Tingkah lakunya selalu beriringan bersama induk betina dan
            mulai membuat sarang.
Ciri induk betina :
*    Pada bagian kepala berbentuk datar,rahang bawah tipis dan ada bintik hitam pada kelopak sirip dada.
*    Warna tubuhnya lebih terang dari pada induk jantan dan bentuk perutnya besar bulat.
*    Pada alat kelamin induk betina akan mengeluarkan telur berwarna putih jika perut ditekan kearah kelamin.

                               Tanda-tanda induk Gurami siap dipijahkan
Jantan
ü Kedua belah rusuknya pada bagian perut membentuk sudut tampil .
ü Gerakannya sangat agresif.
Betina
ü Bagian perut belakang sirip dada kelihatan mengembang.
ü Sisik agak terbuka.

PERSIAPAN WADAH PEMIJAHAN

Kolam pemijahan dapat berupa kolam tanah/kolam permanen. DiBPBI Air Tawar Muntilan tempat pemijahan ikan gurami digunakan bak pemijahan dengan ukuran 25mX20mX1m.
Sebelum induk ditebar, kolam harus:       
- Dikeringkan selama 2-3 hari.
- Tanah diolah tanpa diberi pupuk dan kapur.
- Pengisian air.
- Pemasangan substrat, terdiri dari:
- Pemasangan sosok
- Anjang – anjang
- ijuk


Penebaran induk gurami

Induk gurami yang ada dikolam pemberokan dipindahkan kekolam pemijahan. Dalam pemindahan ini dilakukan secara hati-hati agar induk tidak luka ataupun stres, kita juga harus waspada karena sirip dan sisik ikan gurami sangat tajam.
PROSES PEMIJAHAN
Sistem pemijahan gurami menggunakan sistem pemijahan alami masal dan pemijahan alami berpasangan. Pemijahan ini dilakukan dengan perbandingan 1 jantan dan 3 betina. Dalam 1 tahun seekor induk gurami betina dapat mengeluarkan telur sebanyak 8kali.
Biasanya induk gurami baru melakukan pemijahan setelah hari ke 10 sampai 15 hari sejak induk-induk dipertemukan.Proses ini terjadi pada tengah malam sampai pagi hari, setelah 1 atau 2 hari setelah sarang di bangun dengan posisi miring induk betina akan melepaskan telurnya kedalam sarang lewat lubang kecil yang telah dibuat. Bersamaan dengan itu,sambil mengendus-endus bagian perut betina,induk jantan akan menyemprotkan sperma,maka terjadilah pembuahan sel telur oleh sperma. Telur yang  terbuahi berwarna kuning kemerah-merahan sementara telur yang tidak terbuahi berwarna kuning keputih-putihan dan membusuk.
Setelah proses pembuahan selesai induk jantan akan menutup lubang sarang dengan jaringan halus. Kemudian induk jantan segara pergi dan mencaqri pasangan baru untuk berpijah lagi.Sedangkan induk betina akan merawat dan menjaga telur serta sarangnya,sambil mengipas-ngipaskan ekornya didepan lubang sarang. Selama proses pemijahan induk tetap diberi pakan terutama daun sente/daun talas dan pellet dalam jumlah sedikit.

PANEN TELUR DAN PERAWATAN LARVA
A. Proses pengambilan telur
Proses pengambilan telur gurami yang  adalah sebagai berikut:
§  Sarang yang berisi telur biasanya ditandai dengan menutupnya sarang telur, ada minyak dalam kolam dan sarangnya selalu di jaga oleh induk betina.
§  Sarang yang sudah berisi telur kemudian diangkat pelan-pelan dengan tangan lalu dimasukan ke dalam ember berisi air.
§   Pengambilan telur dari sarangnya di lakukan pada pagi hari setelah malam harinya induk memijah, pengambilan telur paling lama 3 hari setelah pemijahan.
§  Setelah sarang di masukkan ke dalam ember, kemudian telur di pindahkan ke dalam bak / ember penetasan yang sebelumnya di isi air bersih setinggi 40 cm dan berdiameter 60 cm. kemudian airnya di tambah larutan methylen blue (MB) dengan dosis 1ppm. penambahan MB bertujuan untuk mencegah timbulnya jamur.
  
B. PENETASAN TELUR
Setelah telur ditampung diember telur akan menetas 2-3 hari. Ciri-ciri telur yang menetas berwarna kuning mengkilap dan telur yang tidak menetas berwarna putih.
Pada penetasan telur perlu di perhatikan :
            1. Suhu
            2. Kepadatan
            3. kondisi telur
            4. Penggantian air

C.PERAWATAN LARVA
           
Pemberian pakan pada larva sebaiknya dengan ukuran bukaan mulutnya, pakan larva biasanya pakan alami, seperti :
n  Moina
n  Dapnia
n  Tubifek
n  Cacing sutra
Sedangkan pakan buatan pellet halus dan di campur DO.

PENDEDERAN

1.Persiapan kolam pendederan :
1.     Pengeringan kolam
2.     Pengolahan tanah
3.     Pengapuran
4.     Pemupukan
5.     Pengisian air
6.     Pemasangan Happa

2.     Penebaran benih
                        Sebelum di tebar perlu di lakukan aklimatisasi dengan tujuan menyamakan suhu air yang ada di dalam ember penetasan dengan air kolam dan agar benih tidak stres

3.Pemberian pakan 
            pemberian pakan di sesuaikan dengan ukuran / umur benih. Pakan untuk ikan gurami dapat berupa pakan alami dan pakan buatan.

   4.Periode pendederan ikan gurami

Hasil yang diharapkan
Pendederan dan periode waktu
No
Ikan gurami berumur 1 bulan
Pendederan I selama 15 hari
1
Ikan gurami berumur 50-60 hari
Pendederan II selama 20-30 hari

2
Ikan gurami berumur 5 bulan
Pendederan III selama 2 bulan
3

PEMANENAN
Pemanenan & penangkapan memerlukan kecermatan & ketelitian yang tinggi
terutama pada benih yang masih kecil.
Alat-alat yang digunakan dalam proses pemanenan adalah sebagai berikut :
1.     Kalo/penyabet
2.     Tong/kaleng,trancangan.
3.     Seser,waring,pecak.
4.     Saringan,ember.
5.     Daun sente.

CARA PEMANENAN
-  Sebelum pemanenan dilakukan,pada malam sebelumnya air kolam disurutkan terlebih dahulu.
-  Pada keesokan harinya siapkan alat & bahan terlebih dahulu,
-  kemudian giring benih menuju kemalir. Lalu ambil benihnya
-  Untuk penampungan benih sementara ditempatkan dibak penampungan benih yang telah dipasang happa.

PENGEPAKAN BENIH
Cara pengepakan benih
      Sebelumnya siapkan alat & bahan seperti kantong plastik,kalo,oksigen & karet.
      Kantong plastik di isi air 1/3 bagian dari volume kantong plastik
      Masukkan benih kedalam plastik dengan menggunakan kalo.
      Masukkan selang oksigen kedalam kantong plastik & alirkan oksigen secara perlahan –lahan, kira-kira 2/3 bagian dari volume kantong plastik.
      Kemudian ikat plastik menggunakan karet.

 ..................................................................................................................................

   lampiran.....